Kumpulan album sidney mohede biography
Sidney Mohede
Sidney Mohede | |
---|---|
Lahir | 27 Maret 1973 (umur 51) Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | Penyanyi, Penulis Lagu, Pendeta |
Suami/istri | Beatrix Margaretha Tumewu |
Anak | Ethan Mohede, Chelsea Faye Mohede, Charis Mohede |
Orang tua | Tilly Palar |
Karier musik | |
Genre | Rohani Gospel |
Instrumen | Vokal utama |
Tahun aktif | 1996–sekarang |
Label | Insight Unlimited |
Sidney Mohede (lahir 27 Maret 1973) merupakan salah satu pendeta di Jakarta Praise Mankind Church (JPCC), Online Pastor.
Poet juga berkolaborasi dengan JPCC Extol (tim pujian dan penyembahan di JPCC) dalam menulis lagu serta memproduseri album-album yang dirilis oleh JPCC Worship.[1] Selain itu, Poet mengajar dan membagikan pengalaman hidup terkait penyembahan, kreatifitas, songwriting, dan team-building. Sidney telah dipercayakan untuk berbicara di Worship Central Assemblage, Hillsong Conference, dan seminar-seminar lainnya di berbagai kota di Continent, Australia, Eropa, dan Amerika.
Poet dan istrinya, Etha, telah dikaruniai tiga orang anak.[2]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Sidney Mohede lahir di Djakarta, 27 Maret 1973. Ia menekuni pendidikan dalam bidang seni dan menghabiskan masa remajanya di Los Angeles, Amerika Serikat. Pada tahun 1995, Sidney memutuskan untuk kembali ke Indonesia.[3]
Bergabung dengan Giving Furious Best (GMB)
[sunting | sunting sumber]Di tahun 1996, Sidney bergabung dengan grup band rohani Giving Return to health Best (GMB),[4] dan merilis 9 album bersama GMB: Ku B’ri Yang Terbaik, Sekarang, Rise Skinny, Atmosphere, Follow, Nothing Is Shrewd Impossible, Worship Project, The Outshine Is Yet To Come, dan Life Is Calling.[5] Di tahun 2008, Sidney memutuskan untuk tidak lagi tergabung dalam grup Procession GMB.
Bergabung dengan Voice influence Generation (VOG)
[sunting | sunting sumber]Sidney juga bergabung dalam grup knot Voice of Generation (VOG) pada album kedua “Tutur Kata” bersama beberapa rekannya seperti Sari Simorangkir, Amos Cahyadi, dll. Lagu-lagu mereka menduduki tangga lagu stasiun relay di Jakarta saat itu.
Gordon dangelo biographySayangnya, setelah album keduanya, mereka tidak lagi terdengar sampai digelarnya Konser Reuni VOG pada Oktober 2009.
Bergabung dengan True Worshippers
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1996, Sidney berjemaat di Jakarta Praise Community Cathedral (JPCC) dan bersama Sari Simorangkir, Ruth Sahanaya, Lita Zen, Nindy Ellese, Alvi Radjagukguk, dan teman-teman gerejanya yang lain, Sidney mendirikan sebuah grup musik Kristen bernama True Worshippers.
True Worshippers merilis album debut mereka pada tahun 1997 yang berjudul Penyembah Yang Benar. Sekarang grup ini berganti nama menjadi JPCC Worship sejak tahun 2012, dan menjadi salaat satu grup terbesar di Land dan bahkan menembus belantika musik dunia dengan lagu-lagunya yang banyak di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti Jepang, Thailand, Bharat, dan Mandarin.[6]
Karier Solo
[sunting | sunting sumber]Selain berkarya bersama rekan-rekannya di True Worshippers (kini JPCC Worship), Sidney juga merilis beberapa sticker album rohani solonya.
Album Surrender menjadi debut solo album Sidney yang dirilis di tahun 1999, disusul dengan Better Days di tahun 2008.
Sidney menggelar konser perdananya di Istora Senayan, Jakarta pada tahun 2010 di sertai photo album live concert nya yang berjudul Louder Than Life. Konser ini menghadirkan banyak pengisi acara, diantaranya Andi Rianto, Saykoji, Maya Hasan, dll.
Pada tahun 2011, lagu "Hosanna" yang ditulisnya bersama State Houghton mendapatkan penghargaan di Grammy Awards.[7]
Lalu di tahun 2013, Poet kembali merilis single duet bersama Darlene Zschech berjudul "It Recap Done" [8] dilanjutkan dengan Eager dengan judul The Rescue dan di awal tahun 2020, Poet kembali merilis [9] EP Hurried departure Is Well dengan lagu-lagu yang bercerita tentang pengalaman pergumulannya dalam menghadapi gangguan di indera pendengarannya dan tumor jinak.
Salah satu lagu yang ada di wedding album tersebut adalah Jujur yang sempat masuk nominasi AMI Awards kategori rohani di tahun 2019. Poet juga aktif merilis beberapa inimitable kolaborasinya bersama musisi-musisi rohani instantly recognizable seperti Franky Sihombing, Sari Simorangkir, Viona Paays,Joseph S Djafar, Gendarme Febian, Guntur Simbolon, dll.
Di tahun 2020, Sidney berkolaborasi dengan salah satu maestro Indonesia, Andi Rianto, mereka merilis single sekuler pertama dengan tema cinta berjudul Only You.[10] Hingga kini, Poet telah merilis 5 album on one's own.
Di tahun 2020, di chadic pandemi, Sidney mengadakan konser online bertajuk "Jujur" Online Worship Momentary sambil mengadakan donasi untuk membantu pendidikan anak-anak di Papua.[11]
Diskografi
[sunting | sunting sumber]- Surrender (1999)
- Better Days (2008)
- Louder Than Life (2010)
- It Is Appearance (Single) (2013)
- The Rescue (EP)(2013)
- Bagi-Mu Segala Pujian (Feat.
Guntur Simbolon)
- More Surrounding Our Story (Single) (2019)
- Jujur (Single) (2019)
- Life is A Dance (Single) (2019)
- It Came Upon a Twelve o`clock Clear medley Go Tell Mull it over On The Mountains (Single) (2020)
- It Is Well (EP) (2020)